Jumat, 24 Oktober 2008

KEMBALIKAN APOTIKKU PADAKU

Sudah hampir 5 thn saya menjalankan apotik profesi (saya pemiliknya, saya apotekernya, saya fulltime disana , bahkan saya bertempat tinggal disana, saya juga tidak mempunyai tenaga AA, semua sarana dan prasarana obat saya yang tangani). Memang omzet saya masih kalah dibandingkan dengan apotik waralaba besar lainnya (msl, apotek Melawai, Apotik KF, apotik K-24, apotek MedicineShop dan lain sebagainya yang berdekatan dengan lokasi apotik saya). ibaratnya , mereka menangkap ikan besar dengan umpan besar, sementara saya memancing ikan kecil dengan umpan kecil . Tetapi sampai sekarang saya masih tetap eksis dan tidak tergeser oleh kekuatan dan daya saing yang kuat dari mereka, bahkan omzet sayapun tidak berpengaruh dari dulu. Mungkin ini karena pangsa pasar dan model pelayanan yang saya berikan pada masyarakat berbeda dengan apotik yang berorientas bisnis tersebut. Apotek profesi yang saya kelola lebih beorientasi pada “drug councelling” ( drug side effect, drug of choice, obat murah, no polyfarmasi), pelayanan apotek saya lebih bersifat “pasien oriented . Jadi dari dulu pasien yang datang ke apotek saya adalah masyarakat yang senang dan fanatik , dan dari tahun ke tahun makin bertambah saja (padahal apotik saya berukuran jauh lebih kecil dan kalah segala-galanya dari apotik waralaba tadi), mungkin masyarakat merasa bebas untuk bertanya masaalah obat yang dia konsumsi. saya membuka pelayanan konsultasi obat gratis tanpa harus membeli obat , bagi saya kesembuhan pasien adalah tujuan utama. saya selalu bilang pada pasien bahwa obat yang bagus bukanlah obat yang mahal , tetapi obat yang tepat untuk kesembuhan. Obat dan penyakit itu ibarat gembok dengan kuncinya, jadi harus pas. Memberikan informasi yang baik dan tepat pada pasien ada seninya karena tidak semua pasien mampu menangkap informasi yang kita berikan. dilain waktu saya akan memberi resep pada sejawat , bagaimana menghadapi berbagai type pasien yang berkunjung ke apotik. Jadi menurut saya, apoteker harus konsisten dengan profesinya dan mampu melakukan kerja yang benar-benar profesional di apotik, tanpa pamrih, bukan seperti apoteker amatiran yang selama ini dilakoni oleh kebanyak teman sejawat kita (seperti apoteker yg kerja rangkap itu) . Apotek Profesi akan selalu kokoh walau diterjang oleh badai apapun termasuk badai Globalisasi. Apoteker harus mempunyai rasa percaya diri dan keyakinan yang kuat , tidak boleh lemah dan menyerah dengan sedikit saja persaingan yang tidak sehat dalam kancah perperangan bisnis obat. Apotek yang beorientasi bisnis akan menempatkan Apoteker sebagai bawahan atau karyawan, bukan sebagai mitra, peranan apoteker di apotek tersebut tidaklah dominan dalam penentu keputusan , lain halnya dengan apotek profesi. Sekarang ini para apoteker kita sudah kehilangan rumahtinggalnya , apotek sudah diambil alih oleh pemilik modal besar, apoteker hanya orang gajian, apoteker hanya orang kontrakan , apoteker jangan macam-macam kalau tidak ingin ditendang oleh ibu Kost. Maka sebagai apoteker seharusnya aku berdendang lantang ” KEMBALIKAN APOTEKKU PADAKU”.

3 komentar:

hisfarma mengatakan...

Saya seperti membaca tulisan saya sendiri. Moga2 apoteknya tambah maju.

Anonim mengatakan...

I will not acquiesce in on it. I regard as warm-hearted post. Especially the title-deed attracted me to be familiar with the intact story.

Anonim mengatakan...

Genial dispatch and this fill someone in on helped me alot in my college assignement. Say thank you you for your information.